Rabu, 18 April 2012

NAGA PENGHUNI PEKARANGAN


Naga bisa menjadi  penghuni pekarangan, bisa didepan, dibelakang rumah atau di pagar pembatas pekarangan. Bisa sebagai alternatif penganekaragaman pangan juga pemanfaatan pekarangan. P Darmani pensiunan guru Di Desa Rejotangan,Tulungagung, Jawa Timur menanam sekitar 10 pancang pohon naga dan setelah cukup menikmati ternyata masih bisa menjualnya 12 kg. Waktu itu Desember  2012, pedagang  buah di pasar menerima dengan harga Rp. 9.000/kg  naga daging merah kualitas baik (isi 3-4 buah/kg). Mereka menjualnya dg harga Rp 13.000- Rp 15.000. Lumayan puas makan makanan sehat tanpa suntikan bahan kimia tapi juga masih bisa menjualnya. Ada beberapa orang yang mengeluh naganya tidak mau berbuah dan harus mengawinkan. Tapi P Darmani tidak usah menjadi penghulu. Entah apa yang menyebabkan yang jelas selain buah naga di pekarangan juga ada 2 pohon belimbing yang penuh dengan hewan penyerbuk. Apakah itu ada pengaruhnya, belum tahu.


BIBIT
Bibit  berasal dari stek sulur. Potong sulur 80%  panjang sulur  dari tanaman yang sudah berbuah. Potong-potong  15 – 30 cm, keringanginkan, celupkan dalam larutan atonik 1 cc/l selama 3 detik untuk merangsang pertumbuhan akar. Tanam di polybag atau persemaian. Setelah 3 minggu bibit  berakar, pupuk dengan ZA, TSP, KCl masing-masing 100 gr/m2.